Siapa yang tak kenal dengan Panji Pragiwaksono, sosok serba bisa di industri hiburan Indonesia. Ia adalah aktor, pelawak tunggal, pembawa acara, penulis, rapper, youtuber, penyiar radio bahkan seraong sutradara. Meski tercatat sebagai mahasiswa Desain Produk Institut Teknologi Bandung, kariernya menterang dimulai dari kecintaannya pada dunia public speaking. Pria kelahiran Singapura 18 Juni 1979 ini mengawali karier sebagai penyiar radio di Hard Rock FM Bandung dari tahun 2001 hingga tahun 2003. Kemudian pindah ke Hard Rock di Jakarta selama tujuh tahun setelahnya.
Namanya mulai dikenal publik ketika ia memandu acara reailty show “Kena Deh” yang ditayangkan di salah satu TV Swasta. Acara tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan melambungkan nama Bapak dua anak tersebut. Ia juga pernah memandu acara siaran pertandingan NBA, menjadi host pada kompetisi Stand Up Comedy Indonesia hingga naik jabatan jadi dewan juri. Suami Gamila Mustika Burhan ini pun dikenal sebagai aktor dan sutradara Indonesia. Terbaru, ia menjadi Sutradara sekaligus Aktor pada film “Mendadak Darurat” yang akan tayang pertengahan September tahun ini. DI tahun 2022 ini, Pandji memantap diri untuk menjadi Komika (Stand Up Comedian) asal Indonesia yang berkarier di Negeri Paman Sam.
Dengan reputasinya, Pandji sering menjadi narasumber pada seminar public speaking yang diadakan di berbagai kampus di Indonesia. Dalam salah satu seminar, Panji memberi tips bagaimana cara mengasah skill public speaking. Baginya, melatih skill public speaking sama dengan melatih skill lainnya, seperti bersepeda, berenang bahkan menulis jokes sekalipun. “Kita jadi terlatih karena terlatih,” kata Panji di channel Youtubenya. Sehingga kata Pandji, untuk melatih skill public speaking, seseorang harus mencari peluang untuk bisa bicara di depan umum sebanyak-banyaknya. “Ambil kesempatan public speaking yang bisa kalian ambil. Ikut kelas MC misalnya, ambil aja meski tujuan lu nantinya bukan nge-MC,” katanya.
Intinya, tambah Panji, public speaker yang baik itu memiliki jam terbang tinggi. “Dan jam terbang tinggi ada ketika lu bisa ngambil kesempatan yang ada sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.
Tidak sedikit orang mengira, kemampuan public speaking ini hanya perlu dimiliki oleh mereka yang sering berbicara di depan khalayak umum, seperti Pemandu acara atau MC (Master of Ceremony), juru kampanye, guru atau dosen dan News Anchor.
Padahal, apapun profesinya, semua orang perlu memiliki kemampuan public speaking. Mengapa? Karena setiap dari kita pasti perlu komunikasi dan interaksi, baik dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di dunia kerja.
Kemampuan public speaking ini, tidak hanya digunakan untuk berbicara di depan khalayak umum yang berjumlah puluhan, ratusan bahkan ribuan orang saja. Namun, kemampuan ini sangat berguna juga untuk mereka yang bertemu dengan satu atau dua orang saja dalam setiap harinya, atau bahkan setiap minggunya.
Mengutip dari presenta.co.id, saking pentingnya kemampuan public speaking, seorang pembuat situs pertemanan Facebook, Mark Zuckerberg, rela mempelajari public speaking secara khusus. Seperti yang kita ketahui, Mark adalah salah satu orang tersukses dan terkaya di dunia, dan Ia memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum.
Lantas, apa manfaat public speaking?
Pertama, yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Facebook menjadi besar seperti saat ini, salah satunya karena Mark Zuckerberg memiliki kemampuan public speaking dengan baik. Hingga pada akhirnya, Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk dapat meyakinkan investor, agar dapat mengembangkan aplikasi yang Ia buat. Selain itu juga, karena Mark pandai memberikan informasi dengan baik, pada wartawan yang membuat pemberitaan mengenai aplikasi yang dibuatnya.
Rasa percaya diri tidak hanya dapat dimanfaatkan ketika sedang berbicara di depan ribuan orang, namun juga akan sangat dibutuhkan saat berbicara dengan satu orang yang dapat meningkatkan bisnis dan karir kita.
Contoh lain adalah, ketika sedang melakukan wawancara kerja dengan salah satu manager perusahaan yang kita lamar. Jika tidak memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik karena kemampuan public speaking yang kurang, maka kita tidak akan mampu memberikan jawaban baik dari setiap pertanyaan pewawancara, dan kita pun akan kesulitan mempresentasikan kemampuan yang dimiliki.
Dengan mempelajari kemampuan public speaking, maka secara tidak disadari kita pun sedang membangun bahkan meningkatkan rasa percaya diri.
Kedua, Public Speaking dapat membuat orang lain merasa senang mendengarkan kita. Ada pernyataan yang mengatakan, “Setiap orang memiliki kemampuan untuk berbicara. Tapi, tidak semua enak untuk didengarkan”.
Pernah menghadiri suatu acara dan ketika ada yang memberikan sambutan, kita malah merasa ngantuk dan bosan? Itu karena Ia yang sedang memberikan sambutan, tidak memiliki kemampuan public speaking dengan baik.
Memiliki kemampuan public speaking, itu artinya kita memiliki kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi. Yang mana diantaranya, kita tahu bagaimana cara berbicara, memilih kata dan kalimat yang tepat, juga tahu gestur tubuh yang sesuai. Sehingga, ketika kita berbicara dengan didukung kemampuan public speaking, kita dapat berbicara yang orang lain suka.
Dan itu jelas, akan sangat dibutuhkan ketika kita berhadapan dengan manager agar mempromosikan kita, dengan calon investor, ataupun untuk meningkatkan bisnis dan berbagai jenis karir kita.
Ketiga, menambah value. Seorang pebisnis, Steve Jobs memanfaatkan kemampuan public speaking untuk dapat mempresentasikan produk-produknya, sehingga dapat populer, mendunia, juga produknya laris terjual karena orang merasa perlu memilinya.
Dengan memiliki kemampuan public speaking, kita dapat tampil secara yakin, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan dari orang-orang untuk dapat meningkatkan karir dan juga bisnis kita.
Keempat, Menjadikan kita dapat berpikir kritis. Dengan kemampuan public speaking, kita dituntut untuk memilih kata juga merangkai kalimat yang tepat. Hal tersebut tidaklah mudah. Namun menjadikan otak kita bekerja lebih aktif. Dari prosesnya tersebut, tanpa disadari kita sedang merangsang otak kita untuk berpikir lebih kritis lagi. Jika dapat berpikir kritis, maka tentu akan memudahkan kita mengambil keputusan dengan baik, sehingga tidak akan melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Kelima, meningkatkan kemampuan leadership. Kemampuan public speaking, baik disadari ataupun tidak memudahkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja dengan latar belakang yang berbeda. Hal tersebut tentu dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Jadi, sudah ada keinginan untuk memulai melatih kemampuan public speakingnya? Yuu kita mulai..
Kalian pasti tidak asing dengan Najwa Shihab yang membawakan acara Mata Najwa, atau Irfan Hakim sebagai MC Kondang yang selalu hadir dan membawakan berbagai acara dengan genre yang berbeda, dan Ustad Abdul Somad, kan? Mereka merupakan orang-orang yang seringkali muncul di layar kaca. Berbeda profesi, namun ada di satu kategori yang sama, yaitu seorang Public Speaker.
Baik diakui atau tidak, ketenarannya itu cukup sudah diakui publik. Lantas, pernah kah kita bertanya apa yang membuatnya begitu bertahan di hati publik? Selain karena memang pengetahuannya, ketiga public figure itu merupakan seorang Public Speaker yang hebat. Kemampuan retorikanya sudah tidak diragukan lagi.
Selain itu, ketiga contoh Public Speaker diatas, memperlihatkan kepada kita bahwasanya selain hardskill, softskill juga harus dimiliki oleh seorang Public Speaker untuk dapat mendukung performanya. Salah satunya adalah etika. Ya.. etika yang perlu diperhatikan dalam Public Speaking diantaranya sikap ramah dan sopan. Entah itu dalam berucap atau dalam bertingkah laku. Sudah barang tentu karakter ini akan disukai banyak orang, bukan? Pun dengan ketiga public speaker diatas, mereka memperlihatkan etika yang baik kan? Karenanya, publik selalu menerima dan menjadikannya idola.
Memiliki pribadi yang rendah hati dan lapang hati dalam menerima kritik, merupakan kunci selanjutnya untuk dapat menjadi Public Speaker yang baik. Jika memang ada kritikan, terimalah. Terlebih itu kritikan yang dapat membangun. Jika kritikan yang diterima tidak sesuai, jangan sampai itu menyulut kemarahan, melainkan tetap bersikap tenang.
Juga, hindari perdebatan dan pertengkaran, lalu tidak menyinggung perasaan orang lain. Hal diatas terlihat sangat sederhana, namun dalam praktiknya terkadang dibenturkan dengan segala kendala. Jadilah Public Speaker yang kuat dalam hardskill, dan mumpuni dalam softskill.