BANDUNG, TRUSTMEPR–Pembicara yang baik adalah yang mengenal pendengarnya. Hal tersebut disampaikan oleh Trianer tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dyah Rami Astuti dalam Coaching Clinic Batch #2 yang digagas Trustme PR dengan tema “Siap Jadi Public Speaker Profesional”.
“Salah satu cara mengerti audience adalah dengan pemilihan bahasa. Kita harus pandai memilih bahasa yang sesuai dengan latar belakang audiens, ungkapnya kepada seluruh peserta pelatihan di Monsoon Cafe & Cowork, Kota Bandung, Sabtu (13/8/2022).
Penulis Buku “Formula Komunikasi Seni Berbicara di Depan Khalayak” itu mencontohkan, ketika menjadi pembicara penyuluhan di daerah, menggunakan bahasa tutur atau bahasa sehari-hari adalah pilihan tepat.
Coach Dyah Rahmi Astuti saat sedang menyapaikan materi Public Speaking pada para peserta Coaching Clinic
Selain itu, hal yang harus diperhatikan pembicara adalah intonasi. “Intonasi itu penting, harus tahu warnanya mau apa dan kecepatannya harus disesuaikan,” ungkap Ketua Program Studi Humas UIN SGD Bandung tersebut.
Ia meyakini untuk menjadi pembicara profesional membutuhkan usaha dan latihan yang tak sebentar. Namun bukan berarti tidak bisa dikuasi. “Tak ada yang tidak bisa, yang ada hanya mau atau tidak mau. Jika ada kemauan, maka kesempatan bisa terbuka lebar. Jika tidak mau, maka kesempatan untuk bisa, tentu akan hilang. Jangan pernah takut gagal, karena orang sukses belajar dari proses,” serunya.
Suasana Coaching Clinic saat peserta berlatih diafragma bersama Coach, Dyah Rahmi Astuti.
Tak hanya materi, Dosen Humas dan Komunikasi UIN SGD Bandung pun memberikan praktik berupa pelatihan diagframa dan artikulasi.
Salah satu peserta, Lucky Feminine menuturkan, dirinya mendapat banyak ilmu dari Coaching Clinic ini. “Makasih Ibu Dyah yang udah luar biasa, kita memang perlu upgrade diri untuk bisa tampil menarik (melalui public speaking) di depan khalayak umum,” kata Owner Distributor Baju Anak, Fairez Shop asal Bekasi tersebut.
Senada, Laila Nasyaliyah pun berkata demikian. “Luar biasa sekali pengalamannya. Menambah wawasan, menambah teman dan juga relasi dari orang-orang yang hadir pada hari ini. Terima kasih TrustmePR,” ucap wanita yang bekerja sebagai ASN di salah satu Kementerian ini.
Selain Lucky dan Laila, peserta Coaching Clinic berasal dari berbagai daerah, seperti Bandung, Bekasi, Sumedang hingga Jakarta. Peserta pun memiliki latar belakang profesi beragam. Mulai dari owner distributor baju anak, guru, marketing property hingga ASN Kementerian.