Setiap profesi, memiliki parameter untuk menjadi professional. Tidak terkecuali dengan profesi protokoler. Terlebih pekerjaan ini bekerja di bawah aturan yang bisa dikatakan – sangat formal, dan berlandaskan undang-undang.
Kira-kira, apa saja kiat untuk menjadi protokol yang professional?
Pertama, menjadi protokoler, perlu memiliki kepercayaan diri yang baik. Karena meski bekerja di belakang layar, karakter seorang protokol tetap harus kuat.
Kedua, protokoler perlu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif. Hal tersebut dikarenakan, kerja protokol tidak terlepas dari pola koordinasi. Koordinasi akan berjalan dengan lancar dan baik dengan pihak dalam atau luar Lembaga, apabila komunikasi dapat berjalan secara efektif. Dimana, penyampaian pesan dapat diterima dengan makna yang sama, sehingga mudah dipahami.
Ketiga, protokoler sudah seharusnya memiliki kematangan secara emosional. Yang perlu digaris bawahi adalah, mengenai pikiran dan suasana hati. Karena, protokoler pada hakikatnya bekerja secara tim. Maka dari itu, setiap individunya, perlu memiliki emosional yang baik, sehingga tidak mudah mempengaruhi emosional individu lain yang ada dalam satu tim yang sama. Karena jika seorang protokol memiliki emosional yang tidak baik, tidak menutup kemungkinan, hal itu akan mempengaruhi kinerja tim dalam menangani satu kegiatan ataupun lainnya.
Selain itu, protokol perlu memperhatikan penampilannya. Jika dilihat dari istilah yang mengatakan “Protokol adalah etalase Lembaga”, juga “Mau tidak mau, penampilan akan menjadi kesan pertama yang terlihat dan akan diingat secara terus menerus”. Penampilan disini, yaitu pemilihan busana yang sesuai, serasi dan cocok, juga bersolek secara wajar untuk kaum wanita.
Sudah dapat bocoran nih. Jadi, siap untuk menjadi protokoler yang professional?