Public Relations (PR) atau sering juga disebut sebagai Hubungan Masyarakat (Humas), merupakan proses komunikasi strategis yang membentuk hubungan yagn saling menguntungkan di antara organisasi dan publiknya.
PR sering juga dikatakan sebagai jembatan untuk organisasi dan publik. Jembatan untuk apa? Untuk dapat mengkomunikasikan segala informasi yang dibutuhkan oleh publik mengenai organisasi. Pun, PR perlu juga mengkomunikasikan kebutuhan publik kepada organisasi.
Dalam praktiknya, seorang praktisi PR memiliki berbagai fungsi yang merupakan berbagai kegiatan ataupun hal yang menjadi tanggungjawab dari seorang PR. Berikut, mari kita bahas satu per satu fungsi public relations.
Penulisan, adalah kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang PR. Mengapa demikian? karena PR akan menjalankan tugas seperti membuat atau menyusun release yang nantinya dimuat di website resmi organisasi ataupun untuk dibagikan ke berbagai media mainstream. Selain itu, menulis pidato untuk dibacakan pimpinan ataupun pemimpin departemen public relations saat akan menyampaikan informasi pada publik. Jua penulisan untuk kebutuhan brosur ataupun bentuk iklan yang lainnya.
Hubungan dengan media, menjadi fungsi public relation selanjutnya. Memiliki hubungan baik dengan media perlu dijalani oleh PR. Mengapa demikian? Karena dalam mempublikasikan informasi pada publik, bekerjasama dengan media adalah keharusan yang perlu dimiliki oleh PR.
Selanjutnya antarmuka media sosial. Menguasai berbagai sosial media seperti facebook, instagram, twitter, youtube dan lainnya, juga situs web resmi. Menguasai perkembangan yang ada agar tidak terlalu gagap teknologi (gaptek), juga perlu memiliki kemampuan mengembangkan konten agar sosial media dan web tetap terus hidup dan dapat memeberi kesan citra yang baik bagi organisasi. Juga, sangat penting memonitor serta merespons situs web jika memang hal tersebut dibutuhkan. Terus bangun interaksi diantara keduanya.
Perencanaan yaitu program-program departemen PR dalam mengadakan suatu acara baik bersifat khusus ataupun umum. Juga dalam menjalankan fungsi manajemen, perlu adanya perencanaan dengan perhitungan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Konseling. Masih ingat dengan tulisan di we trustmepr.com sebelumnya? yaps yang berjudul “Public Relations, Penerjemah Pihak Manajemen”. Nah dalam prosesnya, saat manajemen akan menentukan sikap apa yang akan dibangung saat berhadapan dengan publik, PR akan menjadi tim konseling. Karena, PR sendiri adalah yang lebih dulu mengenal publik dan mengetahui keinginan juga kebutuhan publik.
Penelitian. Hal ini tentu dibutuhkan pada saat akan meneliti isu yang sedang dihapai. Sehingga, akan memudahkan profesional PR untuk menetukan sikap dan opini yang dapat memengaruhi tindakan dan kepercayaan publik.
Publisitas, yaitu jawaban bagi suatu organisasi agar terlihat kredibel di mata publik. Hal ini tentu dinilai penting untuk dilakukan, karena membuat suatu produk bisa diingat oleh publik. Publisitas tentu berbeda dengan marketing karena memang tujuan hanya untuk dikenal bukan untuk ‘menjual’ produk agar segera membeli produk yang dimiliki organisasi. Jenis publisitas diantaranya press release, media sosial, produk placement dan partnership.
Fungsi selanjutnya adalah komunikasi pemasaran yaitu hal-hal yang memang berkaitan untuk kebutuhan pemasaran. Diantaranya adalah promosi suatu produk, promosi, membuat materi pemasaran tambahan dan lainnya.
Selanjutnya, Hubungan komunitas dan konsumen. Keduanya dibutuhkan interaksi baik agar dapat mensosialisasikan pesan dan kesan organisasi, baik secara tertulis ataupun lisan.
Hubungan pegawai. Poin ini adalah dinilai sangat penting. Mengapa? karena bagian internal perusahaan perlu lah tetap ada di satu atap visi, misi dan tujuan yang sama. Menjalin komunikasi, tentu adalah kunci agar hubungan secara personal atau untuk kebutuhan perusahaan dapat terus terjalin. Sehingga memudahkan tujuan dari suatu organisasi untuk segera tercapai.
Hubungan dengan pemerintah. Hal ini tentu mau tidak mau perlu dijalani oleh seorang PR. Yaitu agar bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah, provinsi dan negara, juga dengan para legislatord dan regulator.
Hubungan dengan penanam modal. Jika memang PR ini berada di satu organisasi yagn membutuhkan para investor, maka memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemegang saham dan para penasihatnya, adalah salah satu fungsi yang juga perlu dijalani oleh PR.
Begitu banyak fungsi PR yang senantiasa dijalani oleh profesional PR dalam kesehariannya. Selain hal-hal yang ditulis diatas, fungsi lain yang perlu dikuasai oleh PR yaitu hubungan dengan publik khusus (WNA, lansia dan lainnya), Hubungan dengan isu publik dan komunikasi pada masa krisis.
Referensi,
Buku Praktik Public Relations, ditulis oleh Fraser P. Seitel, diterbitkan oleh Penerbit Erlangga