Menjaga penampilan secara fisik, dapat disadari ataupun tidak memiliki dampak sosial yang cukup tinggi. Hal ini cukup bertentangan dengan istilah yang sudah lama dan sering kita dengar yaitu, “Don’t judge a book by its cover”. Karena jika diingat kembali, tidak kah kita berpikir pekerjaan ataupun kegiatan seseorang setelah melihat penampilannya?Nah, maka dari itu perlu sekali menjaga penampilan untuk kebutuhan profesional.
Para ahli komunikasi menuturkan, penampilan merupakan komunikasi verbal yang dinilai untuk dapat menyampaikan ambisi, keinginan dan juga menjadi persepsi orang mengenai ‘nilai’ yang kita miliki.
Jadi, tidak ada salahnya, dan bahkan dinilai tepat untuk kita dapat menjaga penamilan agar baik secara profesional.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pakaian. Menggunakan pakaian tidak perlu melulu harus baru. Namun cukup diperhatikan kebersihan dan kerapihannya.
Kedua, yaitu tatanan rambut bagi pria juga wanita. Pun juga pemakaian jilbab bagi wanita muslim. Hal ini dinilai penting juga, karena bagian atas adalah yang juga sering dilihat dan diperhatikan oleh klien ataupun kolega.
Ketiga, memperhatikan kebersihan kuku. Kuku baiknya dirawat dalam keadaan pendek, dan atau wanita disesuaikan. Juga, untuk wanita penggunaan pemulas kuku sebaiknya disesuaikan dengan warna yang netral.
Keempat yaitu menjaga kebersihan gigi, nafas juga badan. Mengapa? Karena jika pekerjaan kita yang sering bertemu dengan klien, melakukan presentasi, hal ini tentu menjadi perhatian. Usahakan tetap bersih dan wangi ya.
Kelima, penggunaan alas kaki. Tidak dianjurkan menggunakan sandal santai saat ada pertemuan dengan klien ataupun meeting internal. Usahakan selalu menggunakan sepatu untuk tampilan profesional. Bagi wanita dapat menggunakan sepatu berhak, namun tetap harus memilih sepatu yang memberikan rasa nyaman.
Selain dari penampilan, ada baiknya juga kita menjaga cara bicara juga pemilihan kata dalam merespon lawan bicara. Hal ini tentu sederhana, namun memiliki dampak yang cukup besar.
Hal pertama yaitu, menggunakan kata “Ya” ketika menjawab pertanyaan. Seringkali ketika sedang menjawab pertanyaan, dengan tanpa sadar menjawa dengan “Hah?” padahal penggunaan kata “Ya” lebih profesional.
Kedua, penggunaan kata “Saya” dibanding “Aku”. Namun hal ini tentu saja disesuaikan dengan kedekatan dan kesempatan dengan lawan bicara.
Ketiga, hindari menggunakan kata “Doang” di setiap kesempatan. Kata ini berdampak pada pemotongan deskripsi yang akan dijelaskan pada lawan bicara.
Keempat, lebih baik menggunakan kata “Tidak” daripada “Kagak”. Terutama pada klien atau kolega ya.
Terakhir yaitu, selalu perhatikan intonasi saat berbicara, juga hindari kata gaul saat acara formil, dan selalu gunakan kata baik dan positif karena hal itu mencerminkan seorang profesional.
Selamat berlatih, dan selamat mencoba..
Melakukan branding baik untuk personal ataupun corporate, tentu membutuhkan sikap konsisten dalam melakukannya. Hal tersebut, agar tujuan branding dapat tercapai sesuai dengan keinginan.
Nah, kali ini trustmePR akan berbagi empat tips untuk dapat konsisten dalam melakukan kegiatan branding.
Pertama, yaitu perlu adanya penyusunan rencana. Menyusun rencana dibagi menjadi dua bagian agar lebih mudah. Yaitu buat rencana jangka pendek juga rencana jangka panjang. Hal ini tentu agar memudahkan melepaskan kebiasan ‘memulai’ namun tidak sampai menyelesaikan. Juga menjadi dorongan untuk dapat memaksimalkan potensi pencapaian yang telah ditentukan. Jadi mulai sekarang, ayo buat rincian yang sedang direncanakan dalam waktu dekat dan dalam jangka waktu panjang.
Kedua, membuat agenda secara bertahap dan juga berkelanjutan. Setiap rencana yang sudah disusun, tentu tidak dapat dicapai secara instan. Maka dari itu, membuat agenda adalah jawaban agar tujuan dapat tercapai. Dengan catatan, agenda dibuat jelas juga memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Contoh, untuk personal branding di media sosial itu adalah salah satu rencananya ingin rajin posting kegiatan untuk portofolio. Maka jadwal yang dibuat adalah berapa postingan di setiap minggu, hari apa saja yang kamu agendakan untuk posting dan bagaimana tema yang akan diangkat, dan seterusnya.
Ketiga, perlu adanya rasa ‘Sabar’. Mengapa demikian? karena disadari atau tidak, kendala terbesar konsisten yaitu adanya ketidakmampuan menyikapi suatu kegagalan dengan baik. Misal, ketika sudah aktif di media sosial untuk membangun personal branding, namun tidak juga menghasilkan interaksi yang baik. Nah disana, itu artinya masih ada proses yang perlu dilakukan, dan yang masti perlu adanya kesabaran. Atau, coba untuk melakukan personal branding, tapi ada yang ‘nyinyir’, itu kendala juga kalau tidak sabar. Maka sangat perlu melatih kesabaran.
Keempat, evaluasi secara berkala. Evaluasi dilakukan setelah melakukan berbagai agenda yang direncanakan. Hal ini dianggap penting karena dapat mengetahui perkembangan yang telah dicapai. Atau, jika hasilnya belum memuaskan atau belum seperti yang direncanakan, maka dengan evaluasi dapat mengetahui kesahalannya dimana, dan apa yang perlu diperbaiki.
Itu dia, keempat tips untuk dapat konsisten ketika sedang melalukan kegiatan branding baik untuk personal ataupun corporate. Selamat mencoba!
Tidak dipungkiri, bahwa penampilan adalah hal utama yang dapat dilihat dan dinilai saat seseorang bertemu dengan orang baru untuk pertama kalinya. Hal tersebut, tentu menjadikan penampilan dianggap cukup penting.
Memiliki penampilan yang baik, tidak perlu menggunakan busana ataupun aksesoris yang mahal dengan harga selangit. Namun, cukup diperhatikan kebersihan, kerapihan, kecocokan dan tentunya sesuai dengan momen.
Misal, saat bekerja di suatu perusahaan sturtup yang kebanyakan pekerjanya anak muda, maka pilihkan pakaian yang sopan namun tidak terlalu kaku atau formal. Tapi, kebalikannya. Jika bekerja di instansi pemerintahan, misalnya. Maka sudah seharusnya memilih pakaian yang sesuai dengan ketentuan.
Apa yang dikenakan, itu adalah kepribadian yang ingin ditunjukan pada orang disekitar. Maka, perlu kepercayaan diri yang baik agar dapat berpenamilan menarik dan profesional, sehingga penampilan menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan nilai personal kita dalam hal branding.
Selain itu, penampilannya juga menjadikan seseorang dianggap lebih kredibel. Karena disadari ataupun tidak, penampilan dapat mempengaruhi persepsi orang lian pada diri kita. Penampilan yang menarik dan juga profesional, menjadikan kita memiliki nilai kredibilitas dan integritas yang tinggi. Tentu saja, hal tersebut mempengaruhi kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai, misalnya.
Memiliki penampilan yang baik juga, tentu menjadikan kita sebagai pribadi yang memiliki nilai tambah, sehingga memiliki kepercayaan diri yang baik, dan mendapatkan kesan baik juga dari orang lain di sekitar kita.
Jadi, sudahkah berpenamilan yang sesuai untuk hari ini?
Masa pandemi, memberikan dampak yang cukup besar bagi berbagai sektor bisnis. Mulai dari usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan bahkan sampai perusahaan besar. Mengutip hasil survey Asian Development Bank (ADB) di tahun 2020, sekitar 48,6 persen UMKM di Indonesia tutup karena pandemi.
Dari penurunan jumlah diatas, ada solusi yang dapat dilakukan banyak pelaku bisnis, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan digital marketing, dalam proses penjualan.
Digital marketing, merupakan sistem pemasaran produktif yang memanfaatkan jaringan internet dan sistem digital. Hal ini, tentu menjadi kabar baik, karena pengguna internet di Indonesia dinilai cukup banyak. Sehingga, digital marketing akan menjadi solusi bagi brand untuk memasarkan produknya.
Selain memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan produk, digital marketing dapat mendukung pencegahan penyebaran virus Covid-19, karena kegiatan jual beli dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform digital. Juga, memiliki banyak kelebihan diantaranya tidak terbatas, kegiatan operasional lebih cepat, dan biaya lebih murah.
Di era tekhnologi internet yang semakin berkembang saat ini, melakukan kegiatan marketing dengan memanfaatkan digital, dinilak tak batas. Maksudnya adalah, pemasaran produk dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Selain itu juga, pemasaran dapat dilakukan dengan jarak jauh dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Pesan yang disampaikan untuk memasarkan produk, dapat diterima cepat oleh calon konsumen dalam waktu yang sangat singkat.
Dan yang lebih utama adalah, biaya cukup murah dibandingkan dengan offline marketing. Sebelum tekhnologi berkembang seperti saat ini dan adanya digital marketing, brand yang harus menghampiri calon konsumen. Tentu hal tersebut menjadikan biaya membengkak karena perlu adanya tambahan biaya untuk akses dan akomodasi. Selain itu, pemasangan iklan secara online dinilai lebih murah, terlebih dapat menjangkau sasaran lebih tepat dan sesuai kebutuhan.
Film disebut sebagai media massa yang memiliki banyak fungsi. Diantaranya sebagai sarana hiburan, juga dinilai informatif, edukatif dan persuasif. Jika ditelaah, setiap penulis naskah film, baik tersirat ataupun tersurat, pasti menyampaikan pesan untuk penontonnya. Termasuk film Hancock.
Hancock adalah pria pemabuk yang memiliki kekuatan sangat super. Karena kekuatannya, Ia dikenal oleh masyarakat sebagai superhero. Namun sayang, meski sering membantu dan menolong banyak orang dari kejahatan, alih-alih mendapat penghargaan, Ia malah dibenci oleh masyarakat dan media. Hal tersebut dikarenakan Hancock seringkali melakukan kekacauan dan merusak banyak property saat beraksi sebagai superhero. Film besutan sutradara Peter Berg dan di produksi oleh Columbia Picture yang bekerjasama dengan Relativity Media ini, dirilis perdana pada tahun 2008, yang merupakan film aksi komedi.
Hancock (Will Smith) yang menyadari dirinya memiliki citra buruk di mata masyarakat dan media, meminta pertolongan kepada praktisi PR, Ray Embrey (Jason Bateman) untuk melakukan perbaikan citra (Rebranding). Dari cerita ini, kita dapat belajar bahwasanya untuk melakukan rebranding diperlukan adanya strategi yang baik. Strategi tersebut akan didapatkan setelah adanya evaluasi. Itulah hal pertama yang dilakukan oleh Ray terhadap Hancock. Ray meminta Hancock untuk mengevaluasi diri, juga membenahi internal dari dirinya agar dapat berubah, sehingga dapat memperbaiki hubungannya dengan masyarakat.
Setelah menyepakati permintaan Hancock untuk dapat memperbaiki citranya, Ray Embrey melakukan perannya sebagai PR dengan Maksimal. Pertama, Ray menjadi penasihat ahli untuk memberikan berbagai masukan, seperti salah satunya perubahan sikap Hancock pada public. Selanjutnya, dalam hal pemecahan masalah ketika sedang mengalami krisis. Yaitu ditunjukan saat Ray meminta Hancock untuk menerima sanksi di penjara selama dua pekan, sebagai bentuk penyesalan, dan sebagai upaya agar Citra Hancock dapat baik di mata publik. Selain itu, sebagai PR, Ray melakukan komunikasi yang baik untuk menenangkan publik yang sudah terlanjur tidak suka dengan Hancock, juga sebagai informan bagi Hancock mengenai perkembangan kasus yang sedang terjadi.
Ray Embrey sebagai PR, menyadari betapa buruknya citra Hancock di mata masyarakat dan media. Maka dari itu, Ray mengambil keputusan untuk melakukan Konferensi Pers, dan membujuk Hancock untuk menyampaikan maaf atas segala kekacauan yang pernah dilakukannya.
Dalam dunia PR, membangun relasi dengan media merupakan kegiatan yang dapat menaikan citra, menolong seseorang atau organisasi keluar dari isu negatif, dapat menaikan hubungan baik dengan publik, menciptakan citra positif, juga menaikan kepercayaan publik.
Dari satu film, banyak hal yang dapat kita pelajari. Jadi, menonton tidak lagi hanya untuk hiburan saja, melainkan juga dapat menambah pengetahuan, termasuk di dalamnya pengetahuan mengenai Public Relations.
Bagaimana, sudah menonton film apa hari ini dan pelajaran apa yang didapat?
Sumber gambar: imdb.com
Siapa nih yang masih banyak diam di rumah karena PPKM terus diperpanjang lagi dan lagi? Biasanya di rumah ngapain aja kah? Eitss.. apapun kegiatannya, melakukan branding untuk personal atau diri kita sendiri itu, penting yaaa. Terlebih, untuk yang senang buka telepon selular, dan main media sosial.
Melakukan branding di media sosial di era saat ini, dinilai cukup efektif untuk membuat portofolio. Jadi meski hanya di rumah aja, bisa dimanfaatkan dengan hal positif dan menguntungkan.
Caranya?
Yang pertama, kita bisa mencari tahu apa yang menjadi minat dan passion kita. Hal ini tentu sangat penting, karena jika belum mengetahui apa yang menjadi minat, itu artinya kita belum mengetahui apa yang menjadi identitas, dan apa yang ingin kita perlihatkan pada khalayak.
Kedua, setelah mengetahui apa yang menjadi minat kita, kita bisa mulai memikirkan konsep konten apa yang akan kita sampaikan melalui media sosial yang kita punya. Misal, minat kita pada dunia public speaking. Jika demikian, maka sudah bisa dipastikan, untuk membuat konten di media sosial, adalah seputar dunia public speaking.
Ketiga, membuat konten yang kreatif sehingga mudah menarik perhatian khalayak. Kreatifitas dapat dilatih, salah satunya dengan memperbanyak referensi. Setelahnya kita bisa menggunakan metode A.T.M (Amati, Tiru dan Modifikasi). Juga, dapat menganalisa konten serupa yang telah mendapatkan Engagement yang banyak. Apakah karena menggunakan hashtag, pengambilan angle yang ciamik atau karena apa. Jika sudah menemukan, maka kita bisa mengikuti cara tersebut.
Keempat, perlu adanya konsistensi. Karena melakukan branding itu tidak bisa hanya satu atau dua kali posting konten saja. Melainkan harus berulang, sampai khalayak mengetahui kita.
Bagaimana, sudah ada keinginan untuk memulai dan mencoba? Good job yaaa..
Pernah mendengar kata potensi diri? Yaps, betul. Potensi diri merupakan keahlian dalam individu, yang mana dapat dikembangkan dengan maksimal, sehingga menjadi peluang besar bagi karir yang sedang dijalani.
Mengembangkan potensi yang dimiliki, dinilai cukup mudah. Namun perlu kerja keras juga kegigihan yang terus berlanjut. Berikut, trustmePR akan memberikan tips bagaimana mengembangkan potensi diri.
Hal utama dan dianggap penting yaitu perlu mengenal diri sendiri. Karena dalam menggali sesuatu yang ada dalam diri, maka perlulah mengenal terlebih dahulu. Kita dapat bertanya, juga memahami diri kita sendiri, mengenai apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Kedua, perlu adanya minat untuk dapat belajar tanpa henti. Jika pernah berpikir bahwa setelah bekerja tidak usah belajar, maka itu adalah salah. Mengapa? Karena meski sudah memiliki pekerjaan, belajar adalah suatu keharusan yang tetap perlu dijalani. Karena, pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan dapat dikatakan sebagai investasi yang sangat berharga untuk sebuah karir. Dengan perkembangan tekhnologi saat ini, maka kita diberi wadah yang sangat mudah untuk belajar. Banyak platform yang menyediakan berbagai ilmu sesuai dengan kebutuhan. Maka, manfaatkanlah.
Ketiga, melatih karakter kepemimpinan. Karakter kepemimpinan, menjadi bekal yang hebat untuk kita di dunia kerja. Dengan memiliki karakter tersebut, selain dapat mudah beradaptasi dengan kondisi dan rekan kerja, juga dapat memudahkan kita untuk menggali potensi diri yang ada agar terus berkembang.
Keempat, selalu berpikir opitimis. Optimis, dapat diartikan secara singkat dengan beripikir positif, juga mudah untuk melihat perkara apapun dari sudut pandang yang baik. Tentu hal ini perlu dimiliki, agar ketika mendapatkan satu persoalan, mudah menentukan keputusan yang tidak merugikan diri sendiri ataupun oranglain. Dengan sikap optimis juga, kita bisa memberikan motivasi pada diri kita sendiri, untuk terus dapat mengembangkan potensi yang ada.
Kelima, mudah mengapresiasi diri. Ketika berhasil meraih suatu pencapaian, kita bisa mencatat dan mengapresiasi diri kita sendiri. Dengan begitu, maka keyakinan pada kemampuan yang dimiliki akan terbentuk, sehingga memudahkan kita untuk menemukan potensi lain yang ada.
Selanjutnya, yaitu konsisten. Menggali potensi diri, selalu berkaitan dengan hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari dengan konsisten. Kita bisa melakukan metode catat mencatat. Yaitu dengan mencatat apa yang akan dilakukan di setiap harinya. Catatan tersebut akan memberi manfaat berupa pengetahuan untuk diri kita sendiri agar menjadi tahu mana yang prioritas mana yang tidak. Dengan demikian, waktu yang akan dilewati tersusun sesuai dengan kebutuhan.
Terakhir, tidak membandingkan diri dengan orang lain. Saat ini sangat tren kata insecure. Yaitu ada rasa tidak percaya diri, terlebih ketika melihat kelebihan yang orang lain miliki. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu dapat dikatakan baik, ketika hal tersebut menjadi motivasi kita agar mudah melakukan hal lebih.
Yang perlu digarisbawahi dan disadari adalah, potensi dan pencapaian setiap orang itu berbeda-beda, sesuai dengan potensinya masing-masing. Jadi, tidak perlu sibuk membandingkan dengan orang lain. Tapi bandingkanlah pencapaian kita sebelumnya dan sekarang. Alih-alih membandingkan potensi tersebut, lebih baik latih potensi yang ada, agar menjadi istimewa dan menjadi unik, sehingga dapat membangun potensi diri menjadi lebih kuat lagi.
Bagaimana, sudah melakukan hal-hal yang diatas. Yu, kita mulai, dan latih terus.
Di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini, masyarakat dan bahkan berbagai sektor kehidupan mulai beralih dari konvensional ke digital. Salah satunya, Public Relation (PR). Dengan perkembangan teknologi yang ada, sudah seharusnya PR memberdayakan era digital ini, dengan berbagai strategi, untuk membangun, mempertahankan dan meningkatkan citra suatu organisasi.
Berikut adalah strategi yang bisa dilakukan, diantaranya:
- Membangun hubungan yang baik dengan media.
Media merupakan sarana informasi dan komunikasi yang populer. Di era digital ini, publisitas melalui media menjadi hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Bekerja sama dengan media (massa maupun elektronik) dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Hubungan tersebut akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Oleh karena itu, PR perlu membangun hubungan baik dengan media agar dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik.
- Memanfaatkan media sosial
Di era digital ini, pengguna media sosial sangatlah banyak sehingga media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk berkomunikasi maupun pemasaran. Oleh karena itu, PR bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dan membangun interaksi antara pihak internal dengan pihak eksternal. Selain itu, PR juga bisa menggunakan media sosial sebagai sarana branding suatu organisasi/perusahaan dan berbagi tentang kegiatan perusahaan yang dilakukan. Tentunya hal itu dilakukan dengan tujuan membangun citra positif perusahaan/organisasi di mata publik.
- Membuat sebuah blog/website.
Strategi selanjutnya yang dapat dilakukan ialah dengan membuat sebuah blog yang komunikatif. Dengan blog/website, seorang PR dapat membagikan artikel dan konten yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan di era digital ini.
Itulah beberapa strategi yang dapat dilakukan PR untuk meningkatkan citra perusahaan di era digital ini.
Tidak sedikit orang mengira, kemampuan public speaking ini hanya perlu dimiliki oleh mereka yang sering berbicara di depan khalayak umum, seperti Pemandu acara atau MC (Master of Ceremony), juru kampanye, guru atau dosen dan News Anchor.
Padahal, apapun profesinya, semua orang perlu memiliki kemampuan public speaking. Mengapa? Karena setiap dari kita pasti perlu komunikasi dan interaksi, baik dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di dunia kerja.
Kemampuan public speaking ini, tidak hanya digunakan untuk berbicara di depan khalayak umum yang berjumlah puluhan, ratusan bahkan ribuan orang saja. Namun, kemampuan ini sangat berguna juga untuk mereka yang bertemu dengan satu atau dua orang saja dalam setiap harinya, atau bahkan setiap minggunya.
Mengutip dari presenta.co.id, saking pentingnya kemampuan public speaking, seorang pembuat situs pertemanan Facebook, Mark Zuckerberg, rela mempelajari public speaking secara khusus. Seperti yang kita ketahui, Mark adalah salah satu orang tersukses dan terkaya di dunia, dan Ia memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum.
Lantas, apa manfaat public speaking?
Pertama, yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Facebook menjadi besar seperti saat ini, salah satunya karena Mark Zuckerberg memiliki kemampuan public speaking dengan baik. Hingga pada akhirnya, Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk dapat meyakinkan investor, agar dapat mengembangkan aplikasi yang Ia buat. Selain itu juga, karena Mark pandai memberikan informasi dengan baik, pada wartawan yang membuat pemberitaan mengenai aplikasi yang dibuatnya.
Rasa percaya diri tidak hanya dapat dimanfaatkan ketika sedang berbicara di depan ribuan orang, namun juga akan sangat dibutuhkan saat berbicara dengan satu orang yang dapat meningkatkan bisnis dan karir kita.
Contoh lain adalah, ketika sedang melakukan wawancara kerja dengan salah satu manager perusahaan yang kita lamar. Jika tidak memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik karena kemampuan public speaking yang kurang, maka kita tidak akan mampu memberikan jawaban baik dari setiap pertanyaan pewawancara, dan kita pun akan kesulitan mempresentasikan kemampuan yang dimiliki.
Dengan mempelajari kemampuan public speaking, maka secara tidak disadari kita pun sedang membangun bahkan meningkatkan rasa percaya diri.
Kedua, Public Speaking dapat membuat orang lain merasa senang mendengarkan kita. Ada pernyataan yang mengatakan, “Setiap orang memiliki kemampuan untuk berbicara. Tapi, tidak semua enak untuk didengarkan”.
Pernah menghadiri suatu acara dan ketika ada yang memberikan sambutan, kita malah merasa ngantuk dan bosan? Itu karena Ia yang sedang memberikan sambutan, tidak memiliki kemampuan public speaking dengan baik.
Memiliki kemampuan public speaking, itu artinya kita memiliki kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi. Yang mana diantaranya, kita tahu bagaimana cara berbicara, memilih kata dan kalimat yang tepat, juga tahu gestur tubuh yang sesuai. Sehingga, ketika kita berbicara dengan didukung kemampuan public speaking, kita dapat berbicara yang orang lain suka.
Dan itu jelas, akan sangat dibutuhkan ketika kita berhadapan dengan manager agar mempromosikan kita, dengan calon investor, ataupun untuk meningkatkan bisnis dan berbagai jenis karir kita.
Ketiga, menambah value. Seorang pebisnis, Steve Jobs memanfaatkan kemampuan public speaking untuk dapat mempresentasikan produk-produknya, sehingga dapat populer, mendunia, juga produknya laris terjual karena orang merasa perlu memilinya.
Dengan memiliki kemampuan public speaking, kita dapat tampil secara yakin, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan dari orang-orang untuk dapat meningkatkan karir dan juga bisnis kita.
Keempat, Menjadikan kita dapat berpikir kritis. Dengan kemampuan public speaking, kita dituntut untuk memilih kata juga merangkai kalimat yang tepat. Hal tersebut tidaklah mudah. Namun menjadikan otak kita bekerja lebih aktif. Dari prosesnya tersebut, tanpa disadari kita sedang merangsang otak kita untuk berpikir lebih kritis lagi. Jika dapat berpikir kritis, maka tentu akan memudahkan kita mengambil keputusan dengan baik, sehingga tidak akan melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Kelima, meningkatkan kemampuan leadership. Kemampuan public speaking, baik disadari ataupun tidak memudahkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja dengan latar belakang yang berbeda. Hal tersebut tentu dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Jadi, sudah ada keinginan untuk memulai melatih kemampuan public speakingnya? Yuu kita mulai..
Salah satu hal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis/karir yang sukses ialah relasi. Relasi ialah suatu hubungan dengan orang lain. Terkadang manusia membutuhkan bantuan orang lain dalam hidupnya, oleh karena itu relasi merupakan hal yang penting bagi manusia. Dengan relasi kita dapat menjalin menjalin hubungan yang baik antar sesama bahkan kita bisa saling bertukar informasi mengenai pekerjaan dan karir.
Lalu bagaimana sih tips untuk membangun relasi untuk perkembangan karir kamu?
Yang pertama, kamu bisa memulai dengan mengikuti acara yang dapat memperluas networking, seperti komunitas, seminar, workshop, pameran ataupun yang lainnya. Dengan mengikuti acara tersebut kamu bisa menemukan orang-orang baru yang bisa diajak untuk menjalin pertemanan yang luas.
Yang kedua ialah membangun kesan pertama yang baik. Kesan pertama merupakan hal yang penting ketika bertemu dengan orang baru karena orang akan memberikan penilaian kepada kita melalui kesan pertama. Lalu hal apasih yang bisa mempengaruhi kesan pertama? Yaitu bagaimana cara berpakaian atau penampilan, menyapa, sikap, dan gesture kita saat berkenalan. Oleh karena itu jangan menyepelekan kesan pertama, karena jika persepsi orang lain kepada kita kurang baik saat pertama kali bertemu, maka akan sulit untuk memulai hubungan yang lebih dalam lagi.
Yang ketiga ialah membangun hubungan baik. Membangun hubungan yang baik adalah bagaimana caranya agar kita bisa cepat merasa akrab dengan orang lain. Hal yang bisa kamu lakukan ialah dengan mencari kesamaan dengan orang yang kamu temui, contohnya tentang hal-hal yang disukai. Jika menemukan kesamaan maka kamu akan merasa cocok dan mudah untuk mengakrabkan diri.
Yang terakhir ialah menjaga hubungan yang baik. Hal penting lainnya agar relasi tetap terjaga dengan baik yaitu dengan terus berkomunikasi. Selain itu, saling memberikan bantuan kepada rekan yang kesulitan juga dapat menjaga hubungan yang baik.
Jadi itulah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menambah relasi agar karir kamu bisa terus berkembang dan sukses.